creative-trader
Di akhir bulan lalu kami membahas mengenai pergerakan Investor Asing di saham ADRO dan PTBA, dalam artikel tersebut kami meng-highlight adanya perbedaan pergerakan investor asing yang signifikan yang terjadi pada hari Senin yang lalu. Pada hari tersebut saham ADRO secara tiba-tiba diborong investor asing dalam jumlah yang sangat besar (record inflow terbesarnya dalam 2 tahun terakhir), sementara PTBA mengalami nasib yang bertolak belakang, pada hari yang sama Investor Asing justru mencatatkan record outflow terbesarnya dalam 2 tahun terakhir.
Namun setelah 1 1/2 minggu berlalu, kita semua menyadari strategy investor asing di kedua saham ini ternyata tidak sesederhana yang kami prediksi sebelumnya. Lalu bagaimana strategi lanjutan investor asing di kedua saham ini ? Dalam artikel ini kami akan membahas pergerakan asing di ADRO, dan besok kami akan membahas pergerakan asing di PTBA.
STRATEGI INVESTOR ASING DI ADRO
Seperti terlihat dalam grafik foreign flow ADRO di atas, pasca terjadi INFLOW yang luar biasa pada hari Senin minggu lalu, harga ADRO justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini mungkin mengagetkan bagi banyak investor yang masih baru dalam memahami analisa pergerakan investor asing.
Namun bagi para investor ritel yang sudah cukup terbiasa, penurunan seperti ini adalah hal yang biasa dan bahkan ditungu-tunggu oleh banyak pengguna analisa Foreign Flow. Karena pada akhirnya sama seperti kita investor ritel yang bebas memutuskan apa yang akan kita lakukan di bursa saham, investor asing dapat selalu bergerak semau mereka. Jadi sebagai pengikut pergerakan investor asing sangat sulit menebak, kapan atau pada hari apa investor asing akan memutuskan untuk memborong saham ADRO, atau mengerek harganya. Karena timing dari pergerakan investor asing tersebut murni pilihan mereka, dan ada cara untuk memprediksi kapan mereka akan melakukan akumulasi besar-besaran, atau kapan mereka akan membuat saham yang sudah mereka akumulasi terbang tinggi harganya.
Jadi strategi mengikuti investor asing yang ideal bukanlah menebak-nebak apa yang akan dilakukan investor asing selanjutnya, karena kalau itu yang kita lakukan,
Kita tidak ada bedanya dengan para analis-analis technical yang setiap hari kerjanya hanya menebak kemana harga bergerak, yang pilihannya selalu 2, bisa naik, bisa juga turun. Analisanya pun bisa benar, bisa juga salah, begitu juga dengan portofolio kita bisa untung, dan bisa juga rugi.
Dalam Analisa Foreign Flow meskipun kita tidak bisa menebak dengan pasit kapan atau bagaimana investor asing akan bergerak pada perdagangan besok, karena itu murni keputusan mereka, sehingga hanya mereka yang tahu. Namun pada akhirnya investor asing pun tidak bisa lari dari beberapa prinsip dasar foreign flow. Di kasus saham ADRO ini ada beberapa prinsip dasar Foreign Flow yang bisa kita pelajari.
- Setiap kali Asing melakukan pembelian besar-besaran apalagi record inflow terbesarnya dalam 2 hari terakhir artinya investor asing memiliki tujuan yang besar juga. Dan tujuan setiap investor di bursa saham (baik asing maupun lokal) semuanya sama, yaitu untuk mencari keuntungan, dan cara memperoleh keuntungannya pun saham, yaitu dengan menjual harga saham di atas rata-rata harga beli mereka. Artinya jika investor asing membeli di harga 2.000-2100 untuk mereka bisa untung mereka perlu menjual di atas harga tersebut.
- Memang benar tujuan investor asing adalah untuk mencari keuntungan, namun bukan berarti keuntungan hari langsung direalisasikan pada hari selanjutnya, karena pada akhirnya kita tahu dana yang digunakan investor asing untuk mengontrol pergerakan harga saham tidak sedikit. Bisa ratusan milliar bahkan triliunan di suatu saham, jadi strategi mereka pastinya tidak akan mungkin selesai dalam 1-2 hari. Riset membuktikan fase akumulasi atau fase distribusi asing di suatu saham bisa belangsung selama beberapa bulan.
- Dalam fase akumulasi (memborong saham) sama seperti investor lokal, Investor Asing pun berusaha untuk membeli di harga yang semurah mungkin. Itu sebabnya dalam fase akumulasi akan selalu terjadi fase – fase MARK DOWN oleh investor asing, dimana mereka sengaja menurunkan harga saham yang sedang mereka akumulasi supaya mereka bisa melanjutkan akumulasi mereka di harga murah.
Prinsip dasar ketiga tersebutlah yang terjadi sehari setelah inflow besar di saham ADRO tersebut, seperti kita lihat tepat sehari setelah diborong besar-besaran harga saham ini justru sengaja diturunkan oleh investor asing. Penurunan-penurunan seperti inilah yang sering kali membuat banyak investor ritel yang belum sempat belajar mengenai ilmu Foreign Flow menjadi frustasi dan menyerah dalam menggunakan analisa Foreign Flow, karena mereka beranggapan investor asing itu sama seperti investor-investor kecil seperti kita. Jika kita beli saham, memang kita berharap supaya harganya langsung naik, supaya kita bisa langsung profit taking atau paling tidak langsung merasa happy karena tebakannya benar bagi mereka-mereka yang menggunakan analisa technical.
Itu sebabnya hanya investor kecil (ritel) yang menggunakan analisa technical, bagi para investor besar dengan dana raksasa, tidak ada gunanya sama sekali menggunakan analisa technical, karena pada akhirnya aksi jual beli merekalah yang membuat harga bergerak.
Sebagai contoh, jika anda diberikan uang untuk membeli saham ADRO senilai 150 Milliar dalam satu hari, maka untuk membeli saham sebanyak itu dalam satu hari, tentunya anda tidak bisa pasang antrian di harga bawah, dan berharap ada investor yang secara sukarela mengobral sahamnya untuk anda sebanyak 150M di harga discount. Mau tidak mau anda harus ‘makan kanan’ memborong beberapa level antrian di offer supaya anda bisa merealisasikan rencana anda. Artinya pembelian anda membuat harga menjadi naik secara signifikan pada hari tersebut.
Dan tentunya sangatlah ‘bodoh’ jika setelah melakukan pembelian tersebut kita menggunakan analisa technical yang kita pelajari, dan setelah menarik beberapa garis di grafik kita menemukan harga ADRO sudah BREAKOUT, dan artinya besok harga sahamnya akan naik lagi. Karena kita tahu kitalah yang membuat harga saham ADRO breakout, dan kita juga yang memutuskan kemana arah harga ADRO besok.
Kalau anda mau harga ADRO langsung naik, anda bisa langsung memborong lagi di keesokan harinya, sementara kalau anda memilih untuk terus melakukan akumulasi di harga yang rendah, maka anda akan menggunakan sebagian kecil saham yang anda beli hari sebelumnya untuk mengguyur para investor ritel dan menjatuhkan kembali harga saham ini. Sehingga setelahnya anda bisa melanjutkan aksi akumulasi anda di kembali di harga yang lebih murah. Itulah yang kurang lebih sedang terjadi di saham ADRO dalam 2 minggu terakhir.
Karena pada akhirnya Analisa Technical adalah analisa yang dibuat oleh investor kecil dalam upaya membaca apa yang sedang dilakukan investor besar. Bukan analisa yang dilakukan oleh Pemain besar untuk menganalisa pergerakan mereka sendiri.
Sebenarnya tujuan dibuatnya Analisa Foreign Flow juga sama, hanya saja cara menganalisanya yang berbeda pada saat analisa technical dibuat 100 tahun yang lalu, belum ada data-data seperti data pergerakan dana asing, dan data broker-broker mana yang sedang membeli dan menjual, sehingga analisa technical hanya bisa menebak-nebak apa yang dilakukan oleh pemain besar. Sementara ketika Analisa Foreign Flow diciptakan beberapa tahun yang lalu, kita sudah memiliki akses data yang jauh lebih banyak sehingga kita bisa melihat sendiri apa yang sedang dilakukan oleh pemain besar. Sama seperti kita melihat apa yang sedang dilakukan BANDAR (INVESTOR ASING) di saham ADRO saat ini.
Itulah sebabnya sejak 8 tahun yang lalu kami memutuskan untuk terus melakukan riset mengenai pergerakan investor asing, dan bukan memperdalam analisa technical.
Sumber : https://id.investing.com/analysis/perbedaan-analisa-investor-kelas-teri-vs-kelas-hiu--200204381?utm_source=Desktop%20Notifications&utm_medium=referral
No comments:
Post a Comment