modu Mil11

Sekolah Dagang Saham

Sekolah Dagang Saham

Analisa Teknikal Saham




Kenali Pasar Saham

Kenali Pasar Saham

Monday, August 27, 2018

Reksadana

Dengan semangat untuk menyediakan berbagai alternatif produk investasi bagi nasabah, Mandiri Sekuritas telah bekerja sama dengan beberapa Manajer Investasi terkemuka untuk memasarkan produk Reksa Dana.
Apa itu Reksa Dana?
Reksa Dana adalah suatu sarana / wadah investasi yang terdiri dari sekumpulan efek (saham, obligasi, atau efek lainnya) yang:
Dimiliki oleh sekumpulan investor
Dikelola oleh Manajer Investasi profesional
Disimpan dan diadministrasikan oleh Bank Kustodian
Memperoleh pernyataan efektif dan diawasi oleh OJK

Apa saja jenis Reksa Dana?


Keunggulan Reksa Dana

Dikelola oleh Manajer Investasi profesional
 Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi profesional dan memiliki Lisensi yang terdaftar di OJK. Sehingga produk ini sangat cocok untuk investor yang memiliki keterbatasan waktu, pengetahuan, dan akses informasi menyeluruh mengenai pasar modal dan investasi.
Investasi dengan Dana Terjangkau
 Bagi nasabah yang memiliki keterbatasan dana untuk investasi, Reksa Dana dapat menjadi alternatif investasi yang terjangkau dengan minimal pembelian dan top up mulai dari Rp 100.000 sesuai ketentuan masing-masing Reksa Dana.
Sarana Investasi yang Praktis dan Mudah
 Dengan berinvestasi di Reksa Dana, Nasabah dapat bertransaksi dengan dana yang ada di MTBI (tanpa harus transfer ke rekening lain) dan Manajer Investasi yang akan mengelola investasi Anda sesuai Reksa Dana yang dipilih.
Diversifikasi investasi
 Melalui Reksa Dana terjadi diversifikasi atau penyebaran instrumen investasi yang akan mengurangi (tetapi tidak dapat menghilangkan) risiko. Dana yang diinvestasikan pada berbagai jenis akan membuat risikonya tersebar dan lebih minimal.
Likuiditas yang tinggi
 Pemodal dapat melakukan penjualan kembali Unit Penyertaannya setiap hari bursa dan Manager Investasi wajib membelinya dan membayarkannya maksimal T+7.
Transparansi informasi
 Keterbukaan informasi dalam prospektus, laporan keuangan, laporan NAB harian dan laporan portofolio dalam Fund Fact Sheet secara kontinyu membuat pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya, dan risiko setiap saat.


Risiko Produk Reksa Dana 

Risiko menurunnya NAB
 Risiko berkurangnya nilai portofolio dan NAB reksa dana yang disebabkan oleh perubahan harga efek, kondisi pasar (tingkat suku bunga, inflasi, dll), kondisi politik, dll.
Risiko Likuiditas
 Jika terjadi penjualan kembali secara serentak oleh seluruh atau sebagian besar pemegang unit penyertaan Reksa Dana, Manajer Investasi akan kesulitan dalam menyediakan uang tunai dengan segera.
Risiko Wanprestasi
 Dalam kondisi luar biasa, penerbit surat berharga yang menjadi obyek investasi Reksa Dana mengalami kegagalan (default) dalam memenuhi kewajibannya.
Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana
 Risiko dibubarkannya Reksa Dana oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) apabila NAB Reksa Dana kurang dari jumlah minimum yang ditetapkan OJK (Rp 25 Milyar) atau diperintahkan OJK untuk dibubarkan.

REKSA DANA MERUPAKAN PRODUK INVESTASI PASAR MODAL YANG DIKELOLA OLEH MANAJER INVESTASI. PT MANDIRI SEKURITAS SEBAGAI AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS SEGALA TUNTUTAN DAN RISIKO ATAS PENGELOLAAN PORTOFOLIO REKSA DANA.

INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DATANG.

INFORMASI DAN GRAFIK DIDAPATKAN BERDASARKAN SUMBER KAMI, TETAPI PT MANDIRI SEKURITAS TIDAK MENJAMIN KEAKURATAN DAN KEUTUHAN INFORMASI YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA. KINERJA MASA LALU DAN/ATAU PERKIRAAN HASIL PENCAPAIAN DI MASA DEPAN DAPAT BERBEDA SECARA MATERIAL DENGAN HASIL AKTUAL.

Saturday, August 25, 2018

Daftar Saham Indeks LQ45 (Agustus 2018 – Januari 2019)

Daftar 45 saham yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 untuk periode Agustus 2018 – Januari 2019 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan pengumuman Bursa Efek Indonesia No.: Peng-00696/BEI.OPP/07-2018 tanggal 25 Juli 2018.
Indeks LQ45 adalah salah satu indeks saham yang ada pada Bursa Efek Indonesia yang menghitung indeks rata-rata 45 saham yang memenuhi kriteria berkapitalisasi pasar terbesar dan mempunyai tingkat likuiditas nilai perdagangan yang tinggi. Indeks LQ45 ini diluncurkan pada bulan Februari 1997 dan dievaluasi setiap enam bulan sekali.
NoKode SahamNama Saham
1ADHIAdhi Karya (Persero)Tbk
2ADROAdaro Energy Tbk
3AKRAAKR Corporindo Tbk
4ANTMAneka Tambang (Persero) Tbk
5ASIIAstra International Tbk
6BBCABank Central Asia Tbk
7BBNIBank Negara Indonesia (Persero) Tbk
8BBRIBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
9BBTNBank Tabungan Negara (Persero) Tbk
10BJBRBPD Jawa Barat dan Banten Tbk
11BKSLSentul City Tbk
12BMRIBank Mandiri (Persero) Tbk
13BRPTBarito Pacific Tbk
14BSDEBumi Serpong Damai Tbk
15ELSAElnusa Tbk
16EXCLXL Axiata Tbk
17GGRMGudang Garam Tbk
18HMSPH. M. Sampoerna Tbk
19ICBPIndofood CBP Sukses Makmur Tbk
20INCOVale Indonesia Tbk
21INDFIndofood Sukses Makmur Tbk
22INDYIndika Energy Tbk
23INKPIndah Kiat Pulp & Paper Tbk
24INTPIndocement Tunggal Prakasa Tbk
25ITMGIndo Tambangraya Megah Tbk
26JSMRJasa Marga (Persero) Tbk
27KLBFKalbe Farma Tbk
28LPKRLippo Karawaci Tbk
29LPPFMatahari Department Store Tbk
30MEDCMedco Energi Internasional Tbk
31MNCNMedia Nusantara Citra Tbk
32PGASPerusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
33PTBABukit Asam Tbk
34PTPPPP (Persero) Tbk
35SCMASurya Citra Media Tbk
36SMGRSemen Indonesia (Persero) Tbk
37SRILSri Rejeki Isman Tbk
38SSMSSawit Sumbermas Sarana Tbk
39TLKMTelekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
40TPIAChandra Asri Petrochemical Tbk
41UNTRUnited Tractors Tbk
42UNVRUnilever IndonesiaTbk
43WIKAWijaya Karya (Persero) Tbk
44WSBPWaskita Beton Precast Tbk
45WSKTWaskita Karya (Persero) Tbk
Lima saham yang baru masuk dalam periode ini adalah Sentul City Tbk (BSKL), Elnusa Tbk (ELSA), Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), sedangkan lima saham yang keluar dari periode ini adalah Global Mediacom Tbk (BMTR), Bumi Resources Tbk (BUMI), Hanson International Tbk (MYRX), Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan Trada Alam Minera Tbk (TRAM).

Sumber informasi : https://www.infojabodetabek.com/daftar-saham-indeks-lq45/

Bill Williams Chaos Theory (include eBook, Fractal, Alligator, Awesome Oscillator, etc)


Posted in Trading System by ilmusaham on October 22, 2009
by: “Eco Syariah”
Kebetulan saya dapat THR Idul Fitri 1430H dari googling tentang Alligator System… dan ingin share serta dapat pencerahannya.
Berikut link dari Bill Williams Chaos Theory (include Fractal, Alligator, Awesome Oscillator, etc)
http://www.alpari.co.uk/en/market-analysis-guide/chaos-theory/chaos-theory.html
Dan ini link ebook bahasa Indonesia yg meterjemahkan dari Bill Williams Chaos Theory (di atas) dan ditulis oleh seorang Forex Trader di Forexindo (Originally Posted by *4051fx : ” *Memang tidak ada versi Indonesia nya, ini
saya terjemahkan sendiri, mohon koreksi kalo ada salah terjemahkan” *)*
– link diskusinya:
http://www.forexindo.com/forum/strategi/406-chaos-trading-sistem.html
– link ebook :
http://www.4shared.com/file/50740942/742c85ce/Chaos_Theory_Bill_William_versi_Bahasa_Indonesia.html
– Berikut cuplikan terjemahannya (cukup membantu dan mudah dipahami – terutama bagi saya yg inglishnya tulalit… hehehe)
*CHAOS THEORY*
*BY BILL WILLIAM
*
*Overview*
Bill William mengembangkan konsep trading yang unik dengan menggabungkan psikologi trading dengan Theory Chaos dan efek istimewa yang terjadi di dalam market. Dia berpendapat bahwa keuntungan dari trading dan investing
ditentukan oleh psikologi manusia dan bahwa setiap orang bisa menjadi seorang trader/investor yang profitable jika mereka memahami apa yang terjadi pada market yang bergerak acak.
Bill William mengatakan fundamental atau teknikal analysis tidak bisa menjamin hasil profit yang konsisten karena mereka tidak melihat keadaan yang sebenarnya dari market. Lebih lanjut, Bill William mengatakan bahwa
trader kebanyakan rugi karena mereka mengandalkan tipe analisis yang berbeda-beda, di mana menjadi tidak berguna pada model dinamis nonlinear, yaitu pada market sesungguhnya.
Trading adalah permainan psikologi, cara untuk merealisasikan diri dan pengetahuannya, jadi cara terbaik untuk menjadi sukses yaitu mencari gaya trading anda sendiri, mengenal trading anda dengan baik dan menjalankannya
apapun yang terjadi. Untuk itu, ada 2 aspek yang signifikan: pengetahuan tentang diri sendiri dan memahami struktur market itu sendiri.
Berikut ini adalah pandangan Bill William tentang mudahnya menghasilkan uang jika anda memahami struktur dari market/pasar. Untuk melakukan hal tersebut anda harus mengetahui bagian yang tak terpisahkan dari market yang dinamakan dimensi.
===================
Sumbernya memang diskusi forex, tapi bisa juga kan dipakai di saham ? Oh iya… software dalam artikel adalah MetaStock, untuk pemakai AmiBroker, AFL William Alligator System II bisa didonlot dari AFL Library.

Wednesday, August 22, 2018

Ini Dia Sosok Top Trader Termuda Di Wall Street

Investasi saham merupakan salah satu investasi di pasar modal. sudah banyak trader yang menjadi miliarder karena sukses berinvestasi saham. Bursa saham yang paling di segani tentu bisa masuk dalam saham Wall Street. Bursa saham disini termasuk bursa saham dengan perusahaan perusahaan besar dan telah banyak melahirkan trader sukses di dunia, sebut saja seperti Warren Buffett, Peter Lynch, Jack Bogle, atau Philip Fisher.
Untuk bisa sukses berinvestasi saham di bursa Wall street bukanlah hal yang mudah. Banyak trader yang harus mengalami jatuh bangun dalam trading di bursa saham paling beken di Amerika serikat bahkan dunia. Umumnya kita menjumpai trader sukses di bursa Wall Street berusia diatas 50 tahun, ternyata saat ini sudah banyak investor muda yang bisa sukses trading di bursa wall street bahkan masuk kedalam 100 top Trader Wall Street. Sebut saja dia adalah Jan Sramek, Jan sramek merupakan investor saham termuda yang masuk kedalam 100 top trader di Wall Street.


Siapa Itu Jan Sramek?

Pelaku investasi saham pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok pria muda ini, ya, dia adalah Jan Sramek. Jan Sramek merupakan trader profesional di bursa saham wall street. Dia merupakan sosok trader yang cukup disegani. Namun siapa sangka di usia dia yang saat ini menginjak 28 Tahun dia sudah mampu untuk sukses berinvestasi saham di wall street. Jan Sramek masuk dalam 100 Top Trader Wall Street saat berusia 24 tahun. Tentu ini merupakan pencapaian yang sangat luar bisa untuk anak seusianya. Sramek dikenal mempunyai temperamen yang cukup arogan. Walaupun terkadang bersifat arogan, namun dia merupakan sosok orang yang sangat jenius. Hal tersebut terbukti saat dai mampu memecahkan rekor dunia sebagai siswa yang mendapatkan nilai A di 10 bidang mata pelajaran,
Masih banyak yang belum mengetahui kapan dia mulai melakukan trading. Jan Sramek pertama kali melakukan trading saat berusia 13 tahun. Namun saat memasuki bangku kuliah, disana pengalaman trading lebih membaik. Walaupun masih berusia muda, dia sudah sukses menjadi analisa untuk berita ekonomi., dan sering memberikan berita fundamental. Pengalaman tradingnya pun tidak bisa di remehkan, Jan Sramek Pernah menjadi analis market di investment bank seperti AKO Capital, Marshall Wace, Barclays Capital, Deutsche. Tentu ini pengalaman yang luar biasa di usia yang masih sangat muda. Berikut adalah Penghargaan yang Pernah Di Dapat oleh Jan Sramek
Penghargaan Yang Pernah Di Dapat Jan Sramek
  • Top Trader Wall Street
  • 100 Top Trader
  • Financial News 100 Rising Stars
  • Goldman Sachs 24-Year-Old Trading Prodigy Just Quit
  • Top 3 Trader Under 30’

Penghasilan Fantastis Jan Sramek

di usia yang sangat masih sangat muda, jan sramek sudah mampu menjadi miliarder dari hasilnya melakukan trading saham. Dia mencapai puncak kesuksesan saat bergabung dengan Goldman Sachs, dan disinilah karirnya menanjak pesat. Hingga mampu mendapatkan keuntungan yang sangat besar. dalam 35 hari saja dia sudah bisa mendapatkan uang $100 juta untuk kas Goldman Sachs. Tentu itu hasil yang sangat fantastis untuk seorang seusia dia. Hal tersebut juga karena ia bergabung dengan Goldman Sachs dan Goldman Sach juga yang ikut mengantarkan kesuksesannya menjadi seorang trading. berikut adalah saham saham dari Goldman Sachs.
Saham Goldman Sachs
Company Ticker Sector
Wynn Resorts, Limited WYNN Cons. Discretionary
Viacom Inc. VIAB Cons. Discretionary
Dollar Tree Inc. DLTR Cons. Discretionary
United Continental Holdings UAL Industrials
Southwest Airlines Co. LUV Industrials
Urban Outfitters Inc. URBN Cons. Discretionary
CBRE Group Inc. CBG Financials
Juniper Networks Inc. JNPR Tech
Marathon Petroleum Corp. MPC Energy
Netflix Inc. NFLX Cons. Discretionary
Hanesbrands Inc. HBI Cons. Discretionary
Signet Jewelers Limited SIG Cons. Discretionary
salesforce.com inc. CRM Tech
Cerner Corp. CERN Health Care
Valero Energy Corp. VLO Energy
CarMax Inc. KMX Cons. Discretionary
Endo International Plc ENDP Health Care
Cognizant Tech Solutions Corp. CTSH Tech
Intuitive Surgical Inc. ISRG Health Care
ETRADE Financial Corp. ETFC Financials
Tyson Foods Inc. TSN Cons. Staples
Coca-Cola Enterprises Inc. CCE Cons. Staples
Cigna Corp. CI Health Care
Regeneron Pharmaceuticals Inc. REGN Health Care
Goodyear Tire & Rubber Co. GT Cons. Discretionary
List Median null null
S&P 500 Median null null


Rekor Trading Jan Sramek

Di usia yang masih sangat muda dia sudah berhasil memecahkan rekor trading yang fantastis. Kesuksesan itu juga semenjak dia bergabung dengan Goldman Sachs. Pada tahun 2010 Jan Sramek bersama Goldman Sachs berhasil memecahkan rekor trading 35 hari tidak pernah loss dan menghasilkan lebih dari 100 juta dollar Amerika untuk kas Goldman Sachs. Dan itu merupakan hasil yang luar biasa untuk seorang trader.

Friday, August 10, 2018

Perbedaan Analisa Investor Kelas Teri Vs Kelas Hiu !!

creative-trader
creative-trader
Di akhir bulan lalu kami membahas mengenai pergerakan Investor Asing di saham ADRO dan PTBA, dalam artikel tersebut kami meng-highlight adanya perbedaan pergerakan investor asing yang signifikan yang terjadi pada hari Senin yang lalu. Pada hari tersebut saham ADRO secara tiba-tiba diborong investor asing dalam jumlah yang sangat besar (record inflow terbesarnya dalam 2 tahun terakhir), sementara PTBA mengalami nasib yang bertolak belakang, pada hari yang sama Investor Asing justru mencatatkan record outflow terbesarnya dalam 2 tahun terakhir.
Namun setelah 1 1/2 minggu berlalu, kita semua menyadari strategy investor asing di kedua saham ini ternyata tidak sesederhana yang kami prediksi sebelumnya. Lalu bagaimana strategi lanjutan investor asing di kedua saham ini ? Dalam artikel ini kami akan membahas pergerakan asing di ADRO, dan besok kami akan membahas pergerakan asing di PTBA.
STRATEGI INVESTOR ASING DI ADRO
creative-trader
creative-trader
Seperti terlihat dalam grafik foreign flow ADRO di atas, pasca terjadi INFLOW yang luar biasa pada hari Senin minggu lalu, harga ADRO justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini mungkin mengagetkan bagi banyak investor yang masih baru dalam memahami analisa pergerakan investor asing.
Namun bagi para investor ritel yang sudah cukup terbiasa, penurunan seperti ini adalah hal yang biasa dan bahkan ditungu-tunggu oleh banyak pengguna analisa Foreign Flow. Karena pada akhirnya sama seperti kita investor ritel yang bebas memutuskan apa yang akan kita lakukan di bursa saham, investor asing dapat selalu bergerak semau mereka. Jadi sebagai pengikut pergerakan investor asing sangat sulit menebak, kapan atau pada hari apa investor asing akan memutuskan untuk memborong saham ADRO, atau mengerek harganya. Karena timing dari pergerakan investor asing tersebut murni pilihan mereka, dan ada cara untuk memprediksi kapan mereka akan melakukan akumulasi besar-besaran, atau kapan mereka akan membuat saham yang sudah mereka akumulasi terbang tinggi harganya.
Jadi strategi mengikuti investor asing yang ideal bukanlah menebak-nebak apa yang akan dilakukan investor asing selanjutnya, karena kalau itu yang kita lakukan,
Kita tidak ada bedanya dengan para analis-analis technical yang setiap hari kerjanya hanya menebak kemana harga bergerak, yang pilihannya selalu 2, bisa naik, bisa juga turun. Analisanya pun bisa benar, bisa juga salah, begitu juga dengan portofolio kita bisa untung, dan bisa juga rugi.
Dalam Analisa Foreign Flow meskipun kita tidak bisa menebak dengan pasit kapan atau bagaimana investor asing akan bergerak pada perdagangan besok, karena itu murni keputusan mereka, sehingga hanya mereka yang tahu. Namun pada akhirnya investor asing pun tidak bisa lari dari beberapa prinsip dasar foreign flow. Di kasus saham ADRO ini ada beberapa prinsip dasar Foreign Flow yang bisa kita pelajari.
  1. Setiap kali Asing melakukan pembelian besar-besaran apalagi record inflow terbesarnya dalam 2 hari terakhir artinya investor asing memiliki tujuan yang besar juga. Dan tujuan setiap investor di bursa saham (baik asing maupun lokal) semuanya sama, yaitu untuk mencari keuntungan, dan cara memperoleh keuntungannya pun saham, yaitu dengan menjual harga saham di atas rata-rata harga beli mereka. Artinya jika investor asing membeli di harga 2.000-2100 untuk mereka bisa untung mereka perlu menjual di atas harga tersebut.
  2. Memang benar tujuan investor asing adalah untuk mencari keuntungan, namun bukan berarti keuntungan hari langsung direalisasikan pada hari selanjutnya, karena pada akhirnya kita tahu dana yang digunakan investor asing untuk mengontrol pergerakan harga saham tidak sedikit. Bisa ratusan milliar bahkan triliunan di suatu saham, jadi strategi mereka pastinya tidak akan mungkin selesai dalam 1-2 hari. Riset membuktikan fase akumulasi atau fase distribusi asing di suatu saham bisa belangsung selama beberapa bulan.
  3. Dalam fase akumulasi (memborong saham) sama seperti investor lokal, Investor Asing pun berusaha untuk membeli di harga yang semurah mungkin. Itu sebabnya dalam fase akumulasi akan selalu terjadi fase – fase MARK DOWN oleh investor asing, dimana mereka sengaja menurunkan harga saham yang sedang mereka akumulasi supaya mereka bisa melanjutkan akumulasi mereka di harga murah.
Prinsip dasar ketiga tersebutlah yang terjadi sehari setelah inflow besar di saham ADRO tersebut, seperti kita lihat tepat sehari setelah diborong besar-besaran harga saham ini justru sengaja diturunkan oleh investor asing. Penurunan-penurunan seperti inilah yang sering kali membuat banyak investor ritel yang belum sempat belajar mengenai ilmu Foreign Flow menjadi frustasi dan menyerah dalam menggunakan analisa Foreign Flow, karena mereka beranggapan investor asing itu sama seperti investor-investor kecil seperti kita. Jika kita beli saham, memang kita berharap supaya harganya langsung naik, supaya kita bisa langsung profit taking atau paling tidak langsung merasa happy karena tebakannya benar bagi mereka-mereka yang menggunakan analisa technical.
Itu sebabnya hanya investor kecil (ritel) yang menggunakan analisa technical, bagi para investor besar dengan dana raksasa, tidak ada gunanya sama sekali menggunakan analisa technical, karena pada akhirnya aksi jual beli merekalah yang membuat harga bergerak.
Sebagai contoh, jika anda diberikan uang untuk membeli saham ADRO senilai 150 Milliar dalam satu hari, maka untuk membeli saham sebanyak itu dalam satu hari, tentunya anda tidak bisa pasang antrian di harga bawah, dan berharap ada investor yang secara sukarela mengobral sahamnya untuk anda sebanyak 150M di harga discount. Mau tidak mau anda harus ‘makan kanan’ memborong beberapa level antrian di offer supaya anda bisa merealisasikan rencana anda. Artinya pembelian anda membuat harga menjadi naik secara signifikan pada hari tersebut.
Dan tentunya sangatlah ‘bodoh’ jika setelah melakukan pembelian tersebut kita menggunakan analisa technical yang kita pelajari, dan setelah menarik beberapa garis di grafik kita menemukan harga ADRO sudah BREAKOUT, dan artinya besok harga sahamnya akan naik lagi. Karena kita tahu kitalah yang membuat harga saham ADRO breakout, dan kita juga yang memutuskan kemana arah harga ADRO besok.
Kalau anda mau harga ADRO langsung naik, anda bisa langsung memborong lagi di keesokan harinya, sementara kalau anda memilih untuk terus melakukan akumulasi di harga yang rendah, maka anda akan menggunakan sebagian kecil saham yang anda beli hari sebelumnya untuk mengguyur para investor ritel dan menjatuhkan kembali harga saham ini. Sehingga setelahnya anda bisa melanjutkan aksi akumulasi anda di kembali di harga yang lebih murah. Itulah yang kurang lebih sedang terjadi di saham ADRO dalam 2 minggu terakhir.
Karena pada akhirnya Analisa Technical adalah analisa yang dibuat oleh investor kecil dalam upaya membaca apa yang sedang dilakukan investor besar. Bukan analisa yang dilakukan oleh Pemain besar untuk menganalisa pergerakan mereka sendiri.
Sebenarnya tujuan dibuatnya Analisa Foreign Flow juga sama, hanya saja cara menganalisanya yang berbeda pada saat analisa technical dibuat 100 tahun yang lalu, belum ada data-data seperti data pergerakan dana asing, dan data broker-broker mana yang sedang membeli dan menjual, sehingga analisa technical hanya bisa menebak-nebak apa yang dilakukan oleh pemain besar. Sementara ketika Analisa Foreign Flow diciptakan beberapa tahun yang lalu, kita sudah memiliki akses data yang jauh lebih banyak sehingga kita bisa melihat sendiri apa yang sedang dilakukan oleh pemain besar. Sama seperti kita melihat apa yang sedang dilakukan BANDAR (INVESTOR ASING) di saham ADRO saat ini.
Itulah sebabnya sejak 8 tahun yang lalu kami memutuskan untuk terus melakukan riset mengenai pergerakan investor asing, dan bukan memperdalam analisa technical.

Sumber : https://id.investing.com/analysis/perbedaan-analisa-investor-kelas-teri-vs-kelas-hiu--200204381?utm_source=Desktop%20Notifications&utm_medium=referral