modu Mil11

Sekolah Dagang Saham

Sekolah Dagang Saham

Analisa Teknikal Saham




Kenali Pasar Saham

Kenali Pasar Saham

Sunday, December 23, 2018

Serial Number Jitbit Macro Recorder

Serial Number Jitbit Macro Recorder

Jitbit Macro Recorder 

Macro Recorder adalah Macro Program terbaik untuk sistem windows. Bukan hanya keyboard dan mouse recorder tetapi alat automation  yang kuat mengkonversi macro untuk Exe file dan banyak lagi.

Cara aktivasi :
  1. Download dan Install versi terbaru dari Jitbit Macro Recorder
  2. Ketika dijalankan Jibit Macro Recorder, ia akan meminta kamu untuk mendaftar
  3. Masukkan Username dan Serial Number yang diberikan. Kemudian klik daftar
  4. Hanya itu saja, dan selamat Jibit kamu telah menjadi full version :D
Serial Number :
    Username : On HAX
    Serial Number : ENokcYSKQS1XsrhrqKC6j+ieiSJkwolCD9ZBFro59VlmwKz/J4AfCP7+
    Username : www.onhax.net
    Serial Number : ULI13H7muBfU/ZhTxanWMHhvGpQ3nXQWa8vfLVJpIkjc/b74V+eiXf7+
    Username : www.onhax.net
    Serial Number : EkDHtXmCAG3eEU2eBOWRCLMOuV4H5lGR76aYuoTzrD9l5/DW95i5b/7+
Screenshoots :

Tuesday, October 30, 2018

Pria Ini Membeberkan Rahasia Bagaimana Dia Menghasilkan 74 Miliar Rupiah Dari Online

Apa yang akan Anda lakukan jika memiliki uang 74 miliar rupiah?

Bisakan Anda menghasilkan uang sebanyak itu?

Handika Putra berbagi cerita bagaimana dia mengubah 1 juta menjadi 74 miliar hanya dalam 1 tahun yang membuat keluarga dan teman-temannya terkejut.
Anda pasti sudah mendengar tentang bitcoin, crypto, saham dan juga forex yang hampir setiap hari diberitakan oleh media nasional dan internasional.
Bahkan Anda mungkin sudah mendengar banyak orang yang tiba-tiba memiliki rumah mewah dan mobil mahal hanya dalam waktu singkat.

Semua kehebohan ini terjadi karena binary option, dan Anda jangan sampai ketinggalan.

Saat saya hadir dalam acara konferensi keuangan di pulau Bali, saya bertemu dengan seseorang yang datang menggunakan mobil yang sangat mewah, sehingga semua mata tertuju pada dia. Namanya Wayan Handika yang sudah sangat dikenal di dunia trading.
Saya berkesempatan mewawancarai Handika , dan ini adalah cerita dia menghasilkan puluhan miliar dalam waktu singkat.
"Saya pertama mengenal binary option pada awal tahun 2017 lalu dan memutuskan untuk terjun dengan mengikuti panduan yang ada di blog online, sejak itu saya sudah mendapatkan keuntungan 74 Miliar rupiah dengan modal awal hanya 1 Juta."
"Ya Anda tidak salah dengar, modal saya hanya 1 juta rupiah dan sekarang sudah menjadi 74 miliar rupiah." Cerita Handika
Binary Option adalah aplikasi untuk berdagang saham, mata uang dan bitcoin dengan mudah dan menguntungkan.

Semua orang bisa menjadi kaya berkat binary option

Dengan menggunakan aplikasi binary option maka Anda bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 1000% perhari, Jika anda serius melakukannya, sangat mungkin anda juga bisa mengubah 1 juta menjadi 1 miliar rupiah hanya dalam 10 hari.
“Kembali pada januari 2017 lalu, saya mulai menggunakan binary option dengan modal Rp100.000 saja. Karena memang saya tidak mengerti apa-apa tentang binary option. Tetapi setelah mencoba dan kenyataan nya sangat mudah, maka saya memutuskan menambah modal menjadi 1 juta rupiah, dan sekarang keuntungan saya menjadi 74 Miliar rupiah.
“Binary Option membuat semua orang memiliki kesempatan untuk menjadi sukses dan menjadi apa yang mereka impikan.”
Kisah Handika Putra sudah dibagikan diberbagai media nasional dan internasional, dan sekarang dia aktif sebagai pembicara pada event-event yang berkaitan dengan trading, binary option dan fintech:
“Saya sudah memiliki uang lebih dari apa yang pernah saya mimpikan, saya ingin berbagi bagaimana orang-orang bisa mengikuti jejak saya” - Kata Handika
Panduan dari nol hingga anda bisa menghasilkan 100 juta rupiah dalam 10 hari kedepan!
ikuti panduan dibawah ini untuk memulai, sebaiknya anda cepat karena kuota sangat terbatas!

Monday, October 22, 2018

5 Daftar Anak Muda Terkaya di Indonesia

© Warta Ekonomi. 5 Daftar Anak Muda Terkaya di Indonesia, Mantap Hartanya Triliunan © Warta Ekonomi. 5 Daftar Anak Muda Terkaya di Indonesia, Mantap Hartanya Triliunan
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Daftar orang terkaya di Indonesia tahun ini resmi dirilis, ada 150 orang yang terdaftar di dalamnya. Wajah-wajah lama masih ‘nangkring’ di dalam daftar, seperti Michael Hartono, Budi Hartono, Chairul Tanjung dan Ciputra. Eits, namun di tahun ini ada yang menarik loh. Bukan hanya jejeran nama-nama lama, saat ini ada lima anak muda yang masuk ke dalam daftar.
Dengan umur yang relatif muda, mereka sudah mampu mengantongi uang triliunan rupiah. Kebanyakan dari mereka bermain di bidang digital dengan tren yang sudah tidak asing lagi. Berikut daftar kelima anak muda tersebut:
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim merupakan anak muda yang mendirikan alat transportasi online Go-Jek. Tentu Anda semua sudah tidak asing lagi bukan dengan nama aplikasi tersebut? Saat ini Nadiem berusia 33 tahun, namun ia sudah mampu mengumpulkan uang sebanyak Rp1,4 triliun.
Nadiem adalah lulusan dari dua kampus Ivy League, yakni Universitas Brown dan Sekolah Bisnis Harvard. Kini aplikasi buatannya itu sudah merambak ke luar negeri. Go-Jek sudah menginvansi Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Achmad Zaki
Laki-laki berusia 31 tahun ini merupakan pendiri startup Bukalapak.com, salah satu situs online terbesar di Indonesia. Zaki berhasil mengembangkan startup Bukalapak.com hingga maju sampai saat ini.
Pri alumni ITB ini awalnya mendirikan Bukalapak dengan modal seadanya, dan memiliki kekayaan Rp1,5 triliun. Di bawah kepemimpinannya, Bukalapak bukan hanya aktif di dunia perdagangan, melainkan berhasil membangun relasi dengan berbagai macam komunitas masyarakat.
William Tanuwijaya
Pria yang dulunya pernah bekerja sebagai penjaga warnet ini adalah pendiri dari Tokopedia. Saat ini namanya masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia, William Tanuwijaya.
Tokopedia resmi ia dirikan pada 17 Agustus 2009. William lahir di Siantar 36 tahun yang lalu, harta kekayaannya saat ini mencapai Rp1,8 triliun.
Ferry Unardi
Tentu Anda semua sudah sering mendengar situs pemesanan tiket dan hotel, traveloka kan? Pendiri dari situs tersebut bernama Ferry Unardi. Tahukah Anda, Ferry adalah orang terkaya yang paling muda di Indonesia? Kekayaan yang mampu ia peroleh sampai saat usia 30 tahun saat ini mencapai Rp2 triliun rupiah.
Pria tersebut lahir di Padang dan mendapat gelar S1 di Universitas Purdue. Siapa sangka, ia pernah bekerja untuk microsoft dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Bisnis Harvard.
Patrick Walujo
Berbeda dari empat orang terkaya lainnya, Patrick Walujo aktif di sektor perusahaan keuangan dan investasi. Ia adalah founder dari Northstar Group. Ia adalah lulusan Universitas Cornell, kekanyaannya mencapai Rp2,8 triliun rupiah. Sebelum membangun Northstar Group, ia pernah menjadi wakil presiden Pasific Century Place di Tokyo.Penulis/Editor: Clara Aprilia Sukandar
Foto: Rivan Awal Lingga

Wednesday, October 17, 2018

OLYM TRADE

WANITA INI MENGHASILKAN LEBIH DARI RP1.233.000.000 BEKERJA DARI RUMAH DAN MERAHASIAKANNYA DARI SANG SUAMI SELAMA 3 TAHUN

Bagaimana reaksi laki-laki asal Surabaya ini saat mengetahui rahasia istrinya yang sangat mengejutkan. Waktu membaca: 5 menit
Bayangkan seandainya selama tiga tahun belahan jiwa Anda menyembunyikan lebih dari Rp1.233.000.000 dari Anda. Bisakan Anda melakukan hal yang sama? Ayu Wulandari, ibu dua anak asal Surabaya ini mempertaruhkan pernikahan dan keluarganya dengan menyimpan rahasia mengejutkan dari sang suami selama tiga tahun. Ayu dan Irman menikah tahun 2004 setelah berpacaran selama beberapa tahun. Irman seorang insinyur dan Ayu bekerja di sebuah klinik lokal bagian penerimaan tamu. Setelah kelahiran anak pertama mereka pada tahun 2008, mereka memutuskan bahwa Ayu berhenti dari pekerjaannya untuk tinggal di rumah dan menjaga anak mereka. Sektor ekonomi produktif hancur karena krisis keuangan global pada 2008. Untungnya, Irman tidah di-PHK, tetapi ia harus kerja lembur dan turun gaji secara signifikan dalam rangka membantu perusahaannya tetap bertahan. "Suami saya bisa memenuhi kebutuhan pokok keluarga kami, tapi saya tahu betul bahwa dia sangat lelah bekerja. Kami berusaha menabung sebanyak mungkin, tapi uang kami tetap tak seberapa" tutur Ayu. "Kami tidak bisa membayangkan akan seperti apa masa depan kami. Pasar mulai pulih, tapi jatuh lagi. Saya sedang hamil anak kedua kami waktu itu. Kami hanya berdoa semoga semua akan baik-baik saja.
Kami tidak yakin kalau posisi keuangan kami stabil. Yang bisa kami lakukan hanyalah berdoa."
Suatu malam, beberapa waktu setelah kelahiran anak kedua mereka, Ayu membaca iklan di Facebook tentang bekerja dari rumah yang menjanjikan penghasilan lebih dari Rp12.330.000 sehari. Ia tertarik. Ia masuk ke link yang tercantum untuk mencari tahu lebih banyak tentang pekerjaan tersebut. "Ada banyak ulasan positif user tentang iklan itu, jadi saya rasa aman untuk mendaftar. Pekerjaan itu bukanlah skema cepat kaya dari penipu yang memaksa masuk ke perdagangan untuk mencari nafkah. Jika mereka menyarankan untuk menjual produk, saya tidak akan mendaftar", sambungnya. Bekerja di internet dari rumah sudah menjadi tren utama global dan arus popularitasnya sudah sampai ke Indonesia. Olymp Trade merupakan sistem yang memungkinkan orang menghasilkan uang dari, misalnya, memperkirakan kenaikan atau penurunan nilai tukar mata uang. Yang perlu Anda lakukan untuk mendapat akses adalah mengisi formulir online singkat. Saya sangat grogi saat pertama kali saya menggunakan platform tersebut. Saya bukan ahli komputer, tapi mereka benar-benar mengajari kita beberapa hal yang sangat bermanaat. Yang saya tahu hanyalah cara mencari sesuatu di internet, itu saja. Saya tidak ingin suami saya merasa seolah-olah dia tidak bisa menghidupi keluarganya."
Setelah menggunakan platform selama dua minggu, Ayu mentransfer total lebih dari Rp37.000.000 ke rekeningnya. Ayu memutuskan untuk merahasiakan uang tersebut sampai dia siap untuk memberitahu sang suami tentang pekerjaan barunya. Jadi dia membuka rekening rahasia. Suaminya tidak tahu apa-apa. Dia mengatur agar uang dari rekeningnya dialihkan ke rekening rahasia tersebut setiap minggu.
Hal ini belangsung selama tiga tahun. Irman masih bekerja keras, sementara Ayu menghasilkan uang di platform Olymp Trade dari rumah. Dia tidak menggunakan uang yang disimpan di rekening rahasianya. "Hal yang sulit bagi saya merahasiakan hal sebesar itu dari suami saya. Saya merasa bersalah, tapi lebih parahnya lagi, saya tidak berani memberitahunya. Kalau diingat lagi, saya merasa sangat konyol pernah merahasiakan hal itu."
Di awal tahun, Irman di-PHK. Saat Ayu melihat betapa terpukulnya sang suami, dia memutuskan bahwa saat itu sudah waktunya dia memberitahu sang suami perihal apa yang dia lakukan setiap hari. Dia pergi ke bank dan menarik uang dari rekening rahasianya yang sudah dikumpulkan selama lebih dari tiga tahun. Saat itu, sudah ada lebih dari Rp1.233.000.000. "Ayu duduk di samping saya dan bilang kalau dia sudah menyembunyikan sesuatu dari saya, tapi dia malu," jelas Irman. "Lalu dia mengeluarkan rekening koran dari sakunya dan memberikannya pada saya. Rekening koran tersebut memuat namanya, sebanyak Rp1.234.120.000 dan materai resmi bank. Awalnya saya tidak percaya, tapi kemudian dia memberitahu saya soal Olymp Trade."
"Awalnya dia tidak bilang apa-apa. Kupikir dia akan marah dan minta cerai. Tapi kemudian dia mulai mengis dan memeluk saya. Saya katakan pada dia kalau saya malu dan merasa bersalah, tapi dia bilang dia tidak percaya bahwa doanya tentang solusi dari masalah keuangan kami sudah terjawab," tutur Ayu. "Doaku sudah terjawab juga. Kami mulai lagi dari nol dan menghasilkan Rp9.600.000 sehari. Cerita Irman dan Ayu sudah secara luas dibagiakan di media lokal, termasuk blog dan berita. Saat kami mengetahuinya, tanpa membuang waktu kami meminta izin pada mereka agar kabar ini dipublikasikan di sini dalam laporan kami tentang pekerjaan lokal. Kami meminta Ayu untuk memberikan beberapa saran eksklusif bagi para pembaca kami: "Saya tidak menyarankan Anda untuk merahasiakan sesuatu dari suami atau istri Anda, dan jika ada menemukan sumber penghasilan yang bagus, mulailah segera."
Kami berhubungan dengan Olymp Trade dan mereka memberi kami beberapa petunjuk keren sebagai penghargaan khusus bagi para pembaca kami. Anda bisa menyimaknya dan mendengarkan beberapa saran eksklusif yang bisa membantu Anda hasilkan hingga Rp13.700.000 sehari. Klik di sini untuk memulai. Dan sekarang untuk instruksinya:

Jadi apa yang harus Anda lakukan untuk mulai menghasilkan uang?

  • Pertama, buka akun di broker dengan cara klik di sini (Anda harus memasukkan nama, alamat email, nomor telepon, kata sandi, pilih mata uang akun dan centang untuk menyatakan persetujuan Anda; klik Daftar).
  • Anda akan ditunjukkan 7 langkah demi langkah kiat yang menjelaskan hal yang ditampilkan di akun Anda. Pelajari semua materi dengan menekan LANGKAH BERIKUTNYA di akhir setiap penjelasan.
Sekarang bagian menariknya! Sebuah strategi untuk menghasilkan profit!
Sekarang Anda memiliki akun di broker, Anda membutuhkan strategi yang 100% menguntungkan. Disarankan untuk memulai perdagangan dengan strategi "naik-turun" yang sangat sederhana, siapa saja bisa memahami dan menggunakannya!
  1. Pertama, Anda harus memilih pasangan mata uang: EUR / USD cukup baik di sini.
  2. Bersiaplah untuk perdagangan pertama Anda: setel waktu 1 menit dan nominal $1.
  3. Sekarang mulai perdagangan. Anda harus memperkirakan apakah nilai tukar akan NAIK atau TURUN dalam satu menit setelah Anda membuka perdagangan.
    Dengan strategi ini, Anda dapat membuat prediksi kapan pun Anda memulai. Tidak masalah jika Anda memilih NAIK atau TURUN.
  4. Katakanlah Anda memilih NAIK. Ingat bahwa apapun pilihan Anda tidak akan jadi masalah. Strategi ini bekerja 100% pada semua pilihan.
  5. Jika ternyata grafik naik seperti yang Anda prediksikan, Anda akan mendapatkannya $1,92 kembali ke akun Anda (bukan satu dolar awal Anda!). Sekarang Anda harus membuka perdagangan berikutnya, tetapi kali ini Anda harus memilih sebaliknya: TURUN (nominal dan waktu tidak usah diubah tetap pada $1 dan 1 menit).
  6. Lalu, katakanlah grafik bergerak ke arah lain dan perdagangan Anda gagal. Itu artinya Anda harus menaikkan perdagangan berikutnya menjadi $3 dan mengubah arah grafik lagi (Jika pilihan terakhir Anda TURUN, sekarang Anda harus memilih NAIK);
  7. Grafik sekali lagi bergerak tidak sesuai dengan yang Anda inginkan, dan perdagangan Anda ini juga gagal. Jangan khawatirkan (ingat, dengan strategi ini, Anda bisa selalu mengembalikan kerugian Anda!). Untuk menutup kerugian Anda dan menghasilkan profit sekarang, Anda harus menaikkan perdagangan menjadi $8 (jangan mengubah waktunya). Kemudian pilih TURUN (karena kita pilih NAIK di perdagangan sebelumnya).
  8. Bagus! Saat itu Anda memilih arah yang benar dan mendapat $15,36 (Anda mengganti semua kerugian dan mendapatkan lebih banyak uang!). Sekarang kembali ke perdagangan dengan $1 dan mulai dari awal lagi. Kali ini Anda harus memilih NAIK. Itulah mengapa strategi ini disebut strategi "naik-turun".
Ingat!
Selalu ubah arah (NAIK, TURUN, NAIK, TURUN) terlepas apakah perdagangan Anda sukses atau tidak. Perdagangan pertama Anda harus selalu $1. Jika Anda gagal, naikkan nominalnya menjadi $3. Jika Anda gagal lagi, naikkan menjadi $8. Jika sekali lagi gagal, naikkan menjadi $18 (saya pribadi tidak pernah melakukan ini meskipun faktanya saya berdagang setiap hari) Segera setelah perdagangan sukses, kembali ke nominal awal yaitu $1 dan mulai dari awal lagi.

Thursday, October 11, 2018

Cermati Saham Emiten yang Rajin Bagi Dividen



Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sejumlah emiten seperti saat ini bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengamati pergerakan saham emiten yang tahun lalu membagikan dividen dengan jumlah besar.

Besaran pembagian dividen umumnya dilihat berdasarkan rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR). Semakin besar rasionya, maka semakin besar pula peluang cuan yang diraih pemegang saham. Terlebih, jika emiten meraup kinerja cemerlang pada 2017.

Analis Anugerah Sekuritas Bertoni Rio mengatakan beberapa emiten rutin memberikan dividen tiap tahun dan menetapkan rasio pembayaran dividen cukup tinggi tahun lalu, diantaranya PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).


"Sehubungan dengan musim jadwal RUPST beberapa emiten dengan salah satu agendanya meminta persetujuan pemberian dividen, pengumuman dividen menjadi menarik," tutur Bertoni kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/4).


Ada dua jenis keuntungan yang bisa diraih oleh seorang pelaku pasar yang berinvestasi di pasar modal atau saham, yaitu capital gain atau keuntungan modal dan dividen.

Capital gain merupakan selisih nilai pembeli dengan nilai penjualan, sedangkan dividen bisa diartikan sebagai keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham.

"Untuk pelaku pasar, memburu dividen ini menjadi menarik dibandingkan mencari capital gain ketika bursa kurang kondusif," terang Bertoni.

Melihat kondisi IHSG yang masih saja tertekan sejak Maret 2018, Bertoni menilai pelaku pasar otomatis tak bisa mengharapkan cuan dari capital gain semata. Makanya, pelaku pasar bisa mengonsumsi beberapa saham emiten yang membagikan dividen secara rutin per tahunnya dengan rasio yang besar.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Jasa Marga membagikan dividen sebesar Rp566,79 miliar pada tahun lalu atau sebesar 30 persen dari perolahan laba bersih sepanjang 2016 yang mencapai Rp1,89 triliun.

Sama seperti Jasa Marga, dua perusahaan pelat merah lainnya, Bukit Asam dan Adhi Karya juga menebar dividen sebesar 30 persen dari laba bersih perusahaan pada 2016. Alhasil, jumlah dividen yang dibagikan Bukit Asam tahun lalu sebesar Rp601,86 miliar dan Adhi Karya sebesar Rp94,03 miliar.

Kemudian, dua anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), yaitu Astra Agro Lestari dan Acset Indonusa masing-masing menetapkan rasio pembayaran dividen pada 2017 sebesar 45 persen dan 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2016.

Lebih lanjut, Bertoni berpendapat valuasi seluruh saham emiten tersebut murah seiring dengan IHSG yang terus tertekan. Ia memaparkan price earning to ratio (PER) Jasa Marga sebesar 15,08 kali, Bukit Asam sebesar 8,17 kali, Bukit Asam sebesar 8,17 kali, Astra Agro Lestari sebesar 12,86 kali, dan Acset Indonusa sebesar 12,95 kali.

"Sehubungan pasar modal yang kurang kondusif, trennya turun jadi membuat saham undervalue," terang Bertoni.


Sementara itu, Analis Danpac Sekuritas Harry Wijaya menilai pelaku pasar sebaiknya tidak asal membeli saham hanya karena emiten akan menggelar RUPST untuk menentukan pembagian dividen. Menurutnya, hal itu hanya cocok bagi pelaku pasar jangka panjang.

"Kalau untuk investor jangka panjang memang keuntungannya dari dividen, karena mereka kan tidak menjual ketika harga saham turun dan naik. Jadi mereka beli lalu didiamkan saja," papar Harry.

Sikap itu berbeda dengan pelaku pasar jangka pendek yang bisa membeli dan menjual dalam hitungan jam atau harian. Dengan demikian, pelaku pasar jangka pendek tetap harus memperhatikan tren pergerakan masing-masing saham yang akan dibeli.

"Menurut saya tetap harus melihat saham emiten yang sedang berada dalam tren kenaikan," tandas Harry.


MYRX dan TRAM dalam Tren Penguatan

Untuk pekan ini, Harry merekomendasikan dua saham yang berpotensi memberikan keuntungan dalam satu pekan, yaitu PT Hanson International Tbk (MYRX) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).

"Dua saham itu tidak masuk saham berkapitalisasi besar atau blue chip, tapi masih dalam tren menguat," ujar Harry.

Pada akhir pekan lalu, Jumat (6/4), harga saham Trada Alam Minera melonjak 8,06 persen ke level Rp402 per saham, sedangkan Hanson International terkoreksi tipis 0,67 persen ke level Rp149 per saham.

"(Pekan ini) target harga Hanson International bisa ke level Rp200 per saham dan Trada Alam Minera ke level Rp450 per saham," jelas Harry.


Secara kinerja keuangannya sendiri, Trada Alam Minera berhasil meraih kinerja cukup baik sepanjang tahun lalu. Perusahaan meraup keuntungan sebesar US$294,48 ribu setelah tahun sebelumnya merugi US$19,8 juta.

"Kalau untuk Hanson International belum rilis kinerja keuangan 2017 karena sedang menghitung asetnya, kemungkinan asetnya bertambah karena ada kerja sama dengan grup Ciputra untuk pengembangan propertinya," kata Harry.

Total aset Hanson International pada kuartal III 2017 tercatat sebesar Rp9,81 triliun atau naik 16,64 persen dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2016 sebesar Rp8,41 miliar.

Sementara, pendapatan perusahaan naik 10,75 persen menjadi Rp819,58 miliar dari Rp740,02 miliar. Sayangnya, laba tahun berjalan perusahaan justru anjlok 75,75 persen menjadi Rp36,45 miliar dari Rp150,33 miliar.

Friday, September 28, 2018

Memilih dan Membeli Saham Ala Lo Kheng Hong

Pekerjaan Lo sebagai value investor adalah mencari saham “salah harga” di bursa. Ia menggunakan strategi yang sangat sederhana, yaitu beli paling murah secara valuasinya tetapi paling bagus prospeknya, setelah itu disimpan, menunggu sabar, hingga si bursa saham sadar bahwa saham itu terlalu murah dan naik ke harga seharusnya tertulis.

Menurut Lo Kheng Hong, investor haruslah mempunyai nafas dan daya tahan yang panjang untuk bermain sampai bertahun-tahun hingga menghasilkan keuntungan signifikan. Karenanya, ia sangat menyarankan untuk tidak memakai uang hutang, atau uang sehari-hari dalam berinvestasi.

Membeli saham pun tidak boleh seperti membeli kucing dalam karung, setiap investor haruslah mengetahui apa yang dia beli, dan membeli apa yang dia ketahui. Seringkali, saham yang dibeli seorang investor bukannya untung, tapi malah memberikan kerugian yang tidak sedikit, karena kurangnya pengetahuan investor tersebut akan apa yang dibelinya, karena itu Lo Kheng Hong pun mengungkapkan:

“Tuhan itu maha pengampun, tapi bursa saham tidak mengenal belas kasihan. Bursa saham tidak akan memberi ampun pada investor yang tidak mengenal apa yang dia beli”

Lo Kheng Hong memiliki beberapa prinsip dalam memilih saham perusahaan terbuka, berikut adalah beberapa Prinsip yang dianut oleh Lo Kheng Hong:

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


#1 Perusahaan Harus Dikelola Manajemen yang Baik

Investor harus melihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan dikagumi. Lo Kheng Hong memberi analogi bahwa melihat manajemen perusahaan haruslah seperti memilih orang pemerintahan, direksi dan komisarisnya harus bersih dan tidak boleh korupsi. Jika suatu perusahaan dikelola oleh manajemen yang korup, maka uang investor bisa habis tak bersisa dipakai untuk kepentingan pribadinya tanpa memikirkan kemajuan perusahaan.

#2 Perhatikan Prospek Perusahaan ke Depan

Investor harus memperhatikan usaha perusahaannya, seperti apa prospeknya? Akankah perusahaan ini bisa mempertahankan kinerjanya di masa depan? Untuk melihatnya, investor dapat melihat kembali ke kinerja masa lalu perusahaan hingga 10 tahun ke belakang.

#3 Cari Perusahaan yang Labanya Besar Melalui Rasio NPM dan ROE

NPM adalah Net Profit Margin, yaitu rasio Keuntungan bersih yang didapat dibandingkan dengan total penjualannya. Sementara ROE adalah Return to Equity, yang berarti rasio keuntungan bersih dibandingkan dengan kekayaan bersih perusahaan. Bagaimana cara melihatnya dan menghitung kedua rasio tersebut? Mari ambil contoh laporan keuangan berikut.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Disclaimer: Laporan Keuangan disajikan hanya sebagai sarana edukasi. Finansialku tidak berafiliasi dengan pihak mana pun.

Di atas berikut adalah contoh Laporan keuangan dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) tbk. yang juga dikenal sebaga Telkom per akhir tahun 2016. Dari laporan tersebut diketahui:

  • Revenue / Total Penjualan sebesar Rp116,33 Triliun
  • Net Profit sebesar Rp29,71 Triliun
  • Total Aset sebesar Rp179,61 Triliun
  • Total Ekuitas / Kekayaan Bersih sebesar Rp 105,54 Triliun

Net Profit / Revenue = Net Profit Margin (NPM)

Rp29,17 / Rp116,33 = 25,07%

Dari perhitungan di atas, di dapat NPM dari PT Telkom sebesar 25,07%. Semakin tinggi NPM suatu perusahaan maka semakin efisien manajemen perusahaan tersebut dalam mengelola keuntungannya.

Net Profit / Total Ekuitas = Return On Equity (ROE)

Rp29,17 / Rp105,54 = 27,64%

Dari perhitungan di atas, di dapat ROE dari PT Telkom sebesar 27,64%. Ekuitas melambangkan kekayaan bersih sebuah perusahaan. Nilai Ekuitas merupakan jumlah Aset dikurangi oleh Liabilitas (Kewajiban). Semakin besar keuntungan suatu perusahaan dibandingkan dengan kekayaan bersihnya, maka semakin baik perusahaan itu untuk diinvestasikan.

#4 Pilih Perusahaan yang Labanya Terus Bertumbuh

Lo Kheng Hong juga menyarankan untuk memilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan profit yang positif dari tahun ke tahun. Bila labanya terus bertumbuh, artinya perusahaan tersebut memiliki prospek dan daya saing di masa depan. Melengkapi poin sebelumnya, Lo Kheng Hong pun menegaskan:

“Kalau kita memiliki perusahaan yang untung besar dan labanya bertumbuh, kita seperti memiliki mesin pencetak uang”


#5 Cermati Valuasi PER dan PBV

Sebelum membahas mengenai PER dan PBV, ada baiknya kita ketahui EPS dan BV terlebih dahulu. EPS adalah Earning Per Share, yaitu jumlah Net Profit dibagi total lembar sahamnya. Sedangkan BV adalah Book Value, yaitu kekayaan bersih perusahaan (Ekuitas) dibagi total lembar sahamnya.

Diketahui PT. Telkom memiliki 100.799.996.400 lembar saham, maka perhitungan EPS dan BV-nya:

Net Profit / Jumlah Lembar Saham = Earning Per Share (EPS)

Rp29.172.000.000.000 / 100.799.996.400 lembar = Rp289,4 / lembar

Total Ekuitas / Jumlah Lembar Saham = Book Value per Share (BV)

Rp105.544.000.000.000 / 100.799.996.400 lembar = Rp1047,06 / lembar

Sehingga nilai EPS dari PT. Telkom sebesar Rp289,4 per lembar saham, dan nilai Book Value-nya sebesar Rp1047,06 per lembar saham

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Berikutnya baru mari kita bahas mengenai PER dan PBV. PER adalah Price Earning Ratio, yaitu rasio harga saham dibandingkan dengan Net Profit per lembar sahamnya (EPS). Sementara PBV adalah Price to Book Value, yaitu rasio harga saham dibandingkan kekayaan bersih per lembar sahamnya.

Diketahui harga saham PT. Telkom pada penutupan akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp4.130 per lembar saham. Maka berikut perhitungan PER dan PBV-nya:

Harga Saham / Earning Per Share = Price Earning Ratio (PER)

Rp4.130 / Rp289,4 = 14,27x

Harga Saham / Book Value Per Share = Price to Book Value (PBV)

Rp4.130 / Rp1047,06 = 3,95x

Sehingga valuasi PER dari PT. Telkom sebesar 14,27x, dan valuasai PBV-nya sebesar 3,95x.

Perusahaan yang memiliki rasio PER semakin rendah, dianggap semakin bagus. Lo Kheng Hong sendiri menyarankan untuk membeli saham yang memiliki rasio PER sebesar 5x atau ke bawah. Secara umum, saham yang rasio PERnya sebesar 10x sudah dianggap murah. Sementara dari valuasi PBV, yang dianggap murah adalah yang PBV-nya kurang dari 1x. Bila rasio PBV lebih dari 1x, maka sahamnya dihargai lebih tinggi dari kekayaan bersihnya.

Untuk melihat suatu perusahaan murah atau mahal secara valuasinya, investor dapat membandingkan dengan kompetitornya. Belilah saham yang valuasinya masih murah (PER / PBV di bawah rata-rata sektor). Kesempatan emas untuk membeli saham bagus yang murah pun biasanya juga datang di tengah kondisi krisis.

Prestasi Kesuksesan Lo Kheng Hong

Di antara banyak kisah sukses berinvestasinya ada 2 saham yang tercatat memberinya keuntungan dalam jumlah yang fantastis, yaitu UNTR dan MBAI. Namun selain kedua saham itu, Lo Kheng Hong juga mempunyai banyak portofolio investasi yang juga mencetak keuntungan yang fantastis.

UNTR: Peluang Emas dari Krisis Finansial

Pada tahun 1998 terjadi krisis Finansial. Saat itu, nilai rupiah terjun bebas dari Rp2.300 per dolar AS (Oktober 1997) menjadi Rp15.000 per dolar AS (1998), menyulut inflasi hingga 78% dan banyak pengusaha yang terpuruk. Begitu pula dengan IHSG yang juga jatuh dari 740 (8 Juli 1997) menjadi 274 (29 Juli 1998), membuat investor saham kehilangan sekitar 63% dari nilai sahamnya.

Lo Kheng Hong pun pernah dikabarkan rugi besar dalam krisis finansial ini hingga asetnya tinggal sebesar 15% saja (rugi 85%). Pada waktu itu pun dia baru memutuskan berhenti bekerja dan fokus pada investasi saham di tahun 1996, sehingga boleh dikatakan dia tidak memiliki penghasilan apapun. Namun dia tetap membeli saham meski telah mengalami kerugian besar, karena di sinilah krisis finansial menawarkan peluang baginya untuk bangkit.

Saat itu banyak perusahaan terbuka yang harganya jatuh secara drastis. Sebagian besar saham harganya sudah tinggal puluhan rupiah. Namun berkebalikan dengan mayoritas investor yang panik, Lo Kheng Hong justru mencari saham bagus. Di antara saham-saham yang dibuang itu pun, terdapat saham bagus PT United Tractor Tbk (UNTR). UNTR adalah distributor utama alat-alat berat merek Komatsu di Indonesia.

Lo Kheng Hong membeli saham UNTR pada 1998 dengan seluruh modalnya, saat harganya Rp250 per saham sebanyak 6 juta lembar saham, yang berarti Modalnya saat itu sebesar Rp1,5 miliar seluruhnya diletakkan di saham UNTR saja. Dia menjualnya sekitar enam hingga delapan tahun kemudian pada harga rata-rata sebesar Rp15.000, dan menikmati keuntungan 5.900%. Dia memperoleh sebesar Rp90 miliar dari penjualan saham tersebut.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Bagaimana Lo Kheng Hong menemukan UNTR? Apakah karena sekadar faktor keberuntungan, atau hasil dari sebuah analisis fundamental yang cerdas? Lo Kheng Hong pun juga menjelaskan alasannya membeli UNTR.

Total aset UNTR pada akhir 1998 adalah Rp3,8 triliun dengan jumlah saham beredar sebanyak 138 juta. Pada harga pasar Rp250 per saham, total kapitalisasi pasar UNTR hanya sebesar Rp34,5 miliar saja. Padahal selama 1998, pendapatan UNTR mencapai Rp3,6 triliun, dan laba usahanya adalah Rp1 triliun. Namun, akibat naiknya USD, UNTR menderita kerugian kurs Rp1,7 triliun. Ditambah beban bunga Rp0,4 triliun, maka UNTR menderita kerugian sebelum pajak Rp1,1 triliun.

Bagi Lo Kheng Hong, UNTR adalah perusahaan bagus karena secara operasional perusahaan ini masih membukukan laba yang sangat besar. Kalaupun ada kerugian, ini akibat kenaikan drastis nilai USD yang terjadi tidak setiap tahun. Jika kondisi ekonomi pulih, pasti harga saham UNTR akan meroket.

MBAI: Keuntungan Super dari Bisnis yang Sederhana

Mungkin bagi sebagian orang masih berpikir bahwa keuntungan Lo Kheng Hong pada saham UNTR hanyalah keberuntungan belaka, namun apakah benar demikian? Nyatanya, dia berhasil mengulangi kesuksesannya di saham lain. Hal ini terjadi ketika dia membeli Saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI).

Pada kesempatan kali ini, Lo Kheng Hong membeli saham MBAI pada tahun 2005 saat harganya Rp250 per saham sebanyak 6,2 juta lembar saham, yaitu sekitar 8,28% dari total kepemilikan, yang berarti modalnya saat itu sebesar Rp1,55 miliar. Dia menjualnya sekitar tahun 2011 pada harga rata-rata sebesar Rp31.500, dan menikmati keuntungan 12.500%. Dia memperoleh sebesar Rp195,8 miliar dari penjualan saham tersebut. Kepemilikan Lo Kheng Hong pun tercatat dalam laporan keuangan MBAI.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, merupakan perusahaan ternak ayam terbesar kedua di Indonesia (sekarang sudah merger dengan Japfa Comfeed). Jumlah saham MBAI yang beredar di 2006 mencapai 75 juta lembar. Jadi, nilai perusahaannya adalah Rp250 dikali 75 juta lembar, yaitu Rp18,75 miliar. Padahal laba yang dihasilkan MBAI sebesar Rp106 miliar.

Lo Kheng Hong berkata bahwa bisnis pakan ternak yang dipunyai MBAI ini sederhana dan tidak rumit. Namun justru kesederhanaan bisnis ini yang akhirnya bisa mengantarkan perusahaan yang bergerak dalam subsektor pakan ternak bisa meraup pertumbuhan laba tiap tahunnya. berikut laporan keuangannya.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Tidak banyak investor yang mengetahui hal ini, sehingga tidak banyak yang beli, akibatnya harga MBAI terlalu murah. Perlahan tapi pasti, pasar pun mulai sadar akan nilai sebenarnya saham ini dan mulai mengereknya naik. Hasilnya, setelah Lo Kheng Hong menyimpannya selama 6 tahun, harganya naik menjadi Rp31.500 dan dia menjualnya di tahun 2011 serta memperoleh keuntungan sebesar 12.500%.

Kuncinya, dia memiliki kompetensi untuk menganalisis fundamental perusahaan serta berani mengambil risiko dengan membeli saham UNTR saat investor lain panik menjual saham mereka. Saat membeli saham MBAI pun, karena likuiditasnya yang minimum, banyak investor yang menghindarinya, namun dia berani membelinya.

Prestasi Portofolio Saham Lainnya

Berikut prestasi-prestasi saham yang dimiliki oleh Lo Kheng Hong selama berinvestasi saham.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial

Disclaimer: Penyebutan merk / kode saham hanya sebagai sarana edukasi, bukan untuk rekomendasi saham atau sejenisnya.

Investor yang Bebas Finansial

Setelah sukses berinvestasi saham, Lo Kheng Hong menikmati hidupnya setiap hari. Dia duduk di taman rumahnya dan melakukan 3 hal, yaitu RTI: Reading, Thinking, dan Investing. Dia membaca 4 koran yang datang ke rumah setiap hari, laporan keuangan perusahaan dan data statistik pasar modal. Dia menggunakan sedikit uang dari investasi di Bursa Efek Indonesia untuk berkeliling dunia di 5 benua. Setidaknya 2 kali dalam setahun dia bepergian ke luar negeri.

Dalam menggambarkan hidupnya sekarang, Lo Kheng Hong menyebut dirinya sebagai orang yang bebas. Ada 5 hal yang tidak dipunyainya, namun dia tidak perlu iri karenanya. 5 hal tersebut adalah:

  1. Kantor, dia sudah tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja dan mendapatkan uang.
  2. Pelanggan, dia sudah tidak perlu mencari pelanggan untuk mendapat komisi atas apapun.
  3. Karyawan, dia tidak perlu mencari karyawan karena bahkan tidak punya kantor. Lo Kheng Hong mengatakan bahwa dia hanya mempunyai seorang supir dan dua pembantu rumah tangga.
  4. Bos (Atasan). Karena tidak bekerja, dia juga tidak punya Bos.
  5. Utang. Seluruh aset yang dia masukkan pada portofolionya sama sekali bebas dari utang.

Sebagai seorang sleeping shareholder, Lo Kheng Hong mempunyai waktu luang yang banyak sekali. Dia dapat bekerja di taman dari jam 6 pagi hingga jam 12 malam untuk berinvestasi. Dia pun berkelakar, bahwa seluruh jajaran manajemen bekerja, beserta karyawan-karyawannya, digaji per bulan, namun yang berhak mendapat keuntungannya adalah dirinya yang merupakan Sleeping Shareholder.

Kini Lo Kheng Hong terus berusaha membagikan ilmunya dalam rangka menumbuhkan kesadaran banyak orang untuk berinvestasi. Dia seringkali berbagi dengan anak-anak, saudara, teman dan juga para mahasiswa dengan memberi kuliah umum di berbagai universitas, serta kepada para profesional di berbagai perusahaan publik tentang manfaat berinvestasi di bursa saham.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Sukses Berinvestasi Saham

Cukup berbeda dengan Investor pada umumnya, Lo Kheng Hong termasuk investor yang sangat berani untuk berinvestasi, bahkan untuk membeli perusahaan yang merugi sekalipun. Syarat utama yang dipegang olehnya adalah bahwa manajemen perusahaannya harus bagus. Dengan memiliki perusahaan yang luar biasa, tinggal waktulah yang akan menjawabnya.

Bagi Anda yang ingin mengikuti kesuksesan Lo Kheng Hong dalam berinvestasi saham, dia pun menyarankan agar Anda banyak membaca dan mempelajari buku-buku saham dan strategi investasi. Anda pun disarankan banyak membaca laporan keuangan dan berita ekonomi baik makro maupun mikro secara berkala. Dan setelah Anda membeli saham yang perusahaan yang hebat, tinggal bersabar hingga harga sahamnya naik. Berikut kata Lo Kheng Hong mengenai kepasifan investor dalam berinvestasi:

“Ada saatnya ketika tidak mengerjakan apa pun merupakan suatu bentuk kecerdasan investasi. Ketidakaktifan adalah perilaku yang cerdas. Investor yang bijak dapat menghasilkan uang ketika dia tidur. Tidur adalah jalan untuk meraih kekayaan. Tidak bertindak adalah suatu tindakan yang bagus jika kita sudah memiliki saham perusahaan yang hebat.”

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Lo Kheng Hong adalah sosok yang terkenal di antara para investor dan trader saham yang mendapat julukan “Warren Buffet Indonesia”. Apa saja sepak terjangnya di dunia pasar modal? Bagaimana Lo Kheng Hong bisa sampai posisinya sekarang yang bebas finansial dengan berinvestasi saham? Mari kita simak kisahnya.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Mengenal “Warren Buffet Indonesia”

“Warren Buffet Indonesia”, demikianlah julukan Lo Kheng Hong di bursa saham Indonesia. Julukan tersebut didapatkannya karena keberhasilannya di bursa saham dengan mempelajari strategi investasi ala Warren Buffet, dan juga seperti Warren Buffet, Lo Kheng Hong adalah orang yang sukses mencapai kebebasan keuangan (Financial Freedom) hanya dengan berinvestasi saham. Sama halnya seperti Warren Buffet, Lo Kheng Hong lebih memilih menjadi investor jangka panjang dibandingkan menjadi investor jangka pendek atau trader.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Lo Kheng Hong adalah seorang value investor yang bisa dikatakan sukses. Bahkan di usianya yang sudah menginjak 58 tahun, dia masih aktif dalam berinvestasi saham dan tak terpikir sedikitpun olehnya untuk berhenti. Bahkan hingga pada tahun 2012 pun, ia diketahui memiliki aset berupa saham bernilai Rp2,5 triliun. Kisah keberhasilannya sebagai investor saham itu tentu bisa menjadi pembelajaran bagi orang lain yang ingin berinvestasi di saham.

Masa-Masa Awal Kehidupan

Lo Kheng Hong Lahir di Jakarta, 20 Februari 1959. Dia terlahir sebagai anak sulung dari 3 bersaudara di keluarga yang sederhana. Ayahnya berasal dari Pontianak yang merantau ke Jakarta. Pada masa-masa awal kehidupannya, ternyata Lo Kheng Hong tidaklah seberuntung kebanyakan orang. Keluarga tempat Lo Kheng Hong dibesarkan boleh terbilang pas-pasan atau bahkan kurang secara Ekonomi.

Rumah yang ditinggalinya dulu hanya berukuran 4×10 meter, tanpa plafon dan hanya ada atap dan temboknya dibuat dari papan. Rumahnya pun terletak setengah meter di bawah jalan raya dan selalu terkena banjir karena tidak mampu untuk renovasi rumah dan juga keterbatasan keuangan.

Mulai Bekerja di Bank Sambil Kuliah Malam

Pada tahun 1979, setelah lulus dari SMA, dia pun tidak bisa melanjutkan ke universitas, kecuali bila bekerja untuk membiayai kuliahnya sendiri. Dikarenakan hal tersebut, Lo Kheng Hong mencoba melamar kerja di Bank, dan akhirnya diterima sebagai pegawai tata usaha di PT Overseas Express Bank (OEB).

Sebagai pegawai tata usaha, tentunya Lo Kheng Hong tidak memiliki gaji yang besar, namun dengan gaji seadanya pun, dia mampu hidup berhemat hingga dapat memulai kuliah malam sambil tetap bekerja, hingga mampu untuk membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus. Lo Kheng Hong masih ingat betul saat kuliah, uang pangkal masuk universitas saat itu hanya Rp50 ribu, dan uang kuliahnya per bulan hanya Rp10 ribu.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Di tempat kerjanya sebagai pegawai tata usaha, Lo Kheng Hong sering mem-fotokopi surat-surat seperti BPKB, surat rumah, jaminan kredit, faktur, kwitansi dan surat-surat lainnya setiap harinya, sehingga akhirnya dia memahami sistem keuangan di bank. Dia pun setelah mendapat gaji, seringkali dihemat dan ditabung ke Deposito. Sayangnya setelah dia bekerja di Bank yang tidak melakukan ekspansi, sehingga setelah 11 tahun bekerja, pangkatnya masih utuh sebagai pegawai tata usaha dengan gaji apa adanya.

Mulai Mengenal Saham

Pada tahun 1989, Lo Kheng Hong mulai berkenalan dengan dunia investasi saham dan pasar modal. Dia memulai membeli saham pada usia 30 tahun. Jika dibandingkan Warren Buffett, Lo Kheng Hong bisa dibilang kalah umur, karena Warren Buffett memulai saham sejak umur 11 tahun. Modal investasinya pun terbatas dikarenakan saat itu masih bekerja sebagai pegawai tata usaha di bank, dan gajinya kecil.

Bagi Lo Kheng Hong, hal tersebut tidak menjadi masalah karena sejak awal niatnya bukan untuk menjadi persis seperti Warren Buffet. Lo Kheng Hong pun sangat disiplin dengan uangnya sehingga dapat hidup berhemat dan masih memiliki sisa gaji untuk dibelikan saham. Ini merupakan hal yang baru baginya karena dia sudah bekerja puluhan tahun tetapi dia tidak pernah naik gaji lantaran perusahaan tidak melakukan ekspansi signifikan.

Kelebihan Lo kheng Hong adalah dia mau hidup berhemat untuk berinvestasi. Uang dipunyai sedikit dia langsung belikan saham. Kalau orang lain memiliki uang untuk membeli barang konsumsi dahulu, maka dia tabungkan lebih dulu, hanya saja bentuknya saham.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Pada waktu itu sebelumnya, dia tergiur membeli saham IPO karena Capital Gain saham IPO yang besar, dia contohkan waktu itu ada saham IPO yang dijual di harga Rp7.250, tidak lama kemudian naik sampai Rp35.000. Saham pertama yang dia beli pun adalah saham PT Gajah Surya Multi Finance saat IPO (Initial Public Offering atau Penawaran Umum Perdana). Lo Kheng Hong rela mengantri panjang untuk mendapatkan saham ini. Namun setelah listing bukannya naik, harga sahamnya malah turun dan Lo Kheng Hong terpaksa menjual rugi.

Hal itu ternyata tidak menyurutkan minat Lo Kheng Hong untuk tetap berinvestasi di saham. Dia tidak kapok dan justru tergerak untuk lebih rajin mempelajari investasi saham secara otodidak, dan banyak membaca buku-buku tentang prinsip dan strategi investasi Warren Buffet. Hingga kini, Lo Kheng Hong telah mengoleksi buku Warren Buffet hingga 40 buku atau lebih, yang mana bukunya sudah dibaca sampai 4- 5 kali.

Pindah Kerja Sambil Tetap Berinvestasi Saham

Pada tahun 1990, banyak Bank baru yang buka dan melakukan ekspansi. Lo Kheng Hong pun memutuskan pindah kerja. Dia diterima sebagai staf bagian pemasaran di Bank Ekonomi. Pada tahun ini pun Lo Kheng Hong mendapatkan kenaikan gaji yang signifikan, dari Rp300.000 per bulan menjadi Rp900.000 (naik 200%). Lo Kheng Hong aktif menggaet nasabah-nasabah lamanya ke Bank baru tersebut, dan setelah setahun bekerja, dia diangkat menjadi kepala cabang dengan kenaikan gaji yang lumayan.

Lo Kheng Hong tidak menjadi boros dengan kenaikan gaji yang diterimanya, dan hidupnya pun tetap hemat. Gaji yang diterimanya tetap disisihkan untuk membeli saham, hingga akhirnya pada tahun 1996, tepat 17 tahun dia bekerja, dia memutuskan untuk berhenti agar bisa fokus menjadi investor saham. Dia berani melakukan hal ini karena mendapatkan keuntungan lumayan dari hasil berinvestasi saham, dan dia sudah memiliki cukup pengalaman selama 7 tahun di bursa saham.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Hidup Berhemat dalam Perencanaan Keuangan Ala Lo Kheng Hong

Dalam menjalani kesehariannya, sejak dahulu Lo Kheng Hong hidup sangat hemat sehingga masih memiliki dana untuk membeli saham. Dia hanya naik mobil butut Mitsubishi Minicab 700cc, yang harganya murah meriah. Prinsip yang dianutnya dalam memilih mobil yaitu: ”Beli mobil cukup yang seharga sepeda motor, yang penting jalannya maju”.

Jika tergoda membeli mobil bagus, maka seorang investor tidak akan punya cukup dana untuk berinvestasi saham. Lo Kheng Hong pun mengakui bagaimana tidak nikmatnya ia naik mobil yang dibelinya, Namun meskipun hidup kurang nikmat, Lo Kheng Hong sadar bahwa dia sedang menunda kenikmatan demi menggapai sesuatu yang besar pada masa depan. Dengan berlatih untuk menunda kenikmatan. Lama-kelamaan hal tersebut menjadi kebiasaan atau gaya hidup. Hal yang dapat dipelajari disini adalah, salah satu langkah penting untuk meraih kesuksesan keuangan adalah dengan belajar menikmati menunda kenikmatan.

Wejangan Lo Kheng Hong mengenai Investasi Saham

Lo Kheng Hong dikenal hampir mengalokasikan seluruh asetnya di pasar modal, dan hanya menyisakan sebesar 15% saja sebagai dana darurat. Mengapa Saham menjadi pilihan Lo Kheng Hong dalam berinvestasi saham? Sebelum membahas Kiat Analisa Fundamentalnya, mari kita pahami sudut pandangnya dalam berinvestasi saham.

Setidaknya ada 3 alasan yang disebutkan oleh Lo Kheng Hong, mengapa dia tertarik untuk berinvestasi saham di pasar modal:

  1. Pasar Modal memiliki nilai aset kekayaan yang nyata.
  2. Perusahaan terbuka di pasar modal menawarkan produk bagi keseharian masyarakat.
  3. Berinvestasi di pasar modal menjanjikan keuntungan yang besar.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


#1 Nilai Aset yang Nyata

Dilansir dari data yang dikeluarkan oleh LPS pada bulan September 2016, Uang masyarakat Indonesia yang tersimpan di Bank adalah sebesar kurang lebih Rp4.500 Triliun. Jumlah yang sangat besar. Namun Lo Kheng Hong membandingkannya dengan Kapitalisasi Pasar yang dimiliki oleh IHSG.

Menggunakan data penutupan perdagangan 21 April 2017, IHSG ditutup pada poin sebesar 5.664,47, yaitu naik sebesar 1,23%. Dengan kenaikan ini, maka Kapitalisasi pasar di IHSG adalah sebesar sekitar Rp6.162 Triliun. Di mana nilai seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia melebihi jumlah nilai uang masyarakat Indonesia yang tersimpan di Bank.

Tidak sampai di situ, Lo Kheng Hong pun membandingkannya lebih jauh dengan harga Apple Inc., sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar di dunia, yaitu sebesar USD 750 Miliar, yang jika dirupiahkan dengan kurs Rp13.300 per 1 USD, maka nilai Apple mencapai Rp9.975 Triliun. Sebuah angka yang lebih besar dari IHSG untuk satu perusahaan, dan itu pun belum melihat perusahaan-perusahaan besar lainnya.

Dari fakta yang didapat itulah kemudian Lo Kheng Hong menyimpulkan:

“Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia adanya di pasar modal, bukan di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat di sayangkan bila ada orang yang tidak mengenal pasar modal”

Dan Lo Kheng Hong sangat menyarankan masyarakat untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal.

#2 Masyarakat Dikelilingi oleh Produk Perusahaan Publik

Alasan kedua yang membuat Lo Kheng Hong tertarik berinvestasi di pasar modal adalah bahwa perusahaan terbuka di pasar modal menawarkan produk bagi keseharian masyarakat. Secara sederhana, Lo Kheng Hong mengungkapkan bahwa setiap hari, mulai dari bangun pagi sampai tidur kita selalu berinteraksi dengan produk-produk dari perusahaan terbuka.

Mulai dari bangun pagi, seseorang pergi ke toilet dan menemukan kloset bermerk TOTO, lalu kemudian mandi menggunakan sikat gigi, sabun dan shampoo yang diproduksi UNVR (Unilever), makan pagi memasak mie buatan INDF (Indofood), atau sekedar menyantap kue buatan MYOR (Mayora) atau cemilan buatan AISA (Tiga Pilar Sejahtera Food). Ketika menyalakan TV, menonton saluran TV dari MNCN (Global TV, RCTI, MNC TV), SCMA (SCTV), VIVA (TvOne / ANTV).

Ketika mau berangkat kerja naik ke mobil, mobilnya dibeli dari ASII (Astra Internasional) atau dari IMAS (Indomobil), kaca mobil produksi AMFG (Asahimas Flat Glass), dan ban mobilnya diproduksi oleh GJTL (Gajah Tunggal), MASA (Achilles), GDYR (Goodyear), per mobilnya buatan INDS (Indospring). Mobilnya pun dibeli dengan bantuan kredit dari WOMF (WOM Finance), ADMF (Adira). Atau jika belum memiliki mobil, maka naik TAXI (Taksi Ekspress) atau BIRD (Blue Bird).

Dalam perjalanan menuju tempat kerja, melewati jalan tol yang dioperasikan JSMR (Jasa Marga) atau CMNP (Citra Marga). Jalan tolnya dibangun oleh kontraktor WIKA (Wijaya Karya), WSKT (Waskita Karya), atau ADHI (Adhi Karya). Semen yang digunakan pun dari INTP (Indocement), SMGR (Semen Indonesia), atau dari SMCB (Holcim). Baja yang dipakai pun dipasok dari KRAS (Krakatau Steel).

Sampai di tempat kerja, mau meeting, menelepon klien dengan bantuan provider TLKM (Telkom), ISAT (Indosat), atau EXCL (XL). Setelah menelepon, memutuskan untuk meeting di Mall yang dibangun oleh perusahaan properti seperti APLN (Agung Podomoro), CTRA (Ciputra), BSDE (BSD). Mall-nya dibangun oleh kontraktor PTPP (PP) atau TOTL (Total). Setelah meeting, bertransaksi melalui Bank seperti BBCA (BCA), BBRI (BRI), BMRI (Bank Mandiri), BBNI (BNI), BNGA (Bank CIMB Niaga), atau bank lainnya.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Dari Ilustrasi di atas sangat jelas bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai masyarakat tidak akan lepas dan dikelilingi oleh produk perusahaan terbuka. Namun pertanyaannya, apakah kita sudah mulai berpikir mendapatkan keuntungan dari usaha yang mereka tawarkan? Dengan berinvestasi di pasar modal, maka siapa saja bisa berkesempatan memiliki saham dari perusahaan-perusahaan besar yang disebutkan di atas.

Disclaimer: Penyebutan merk hanya sebagai sarana edukasi, bukan untuk rekomendasi saham atau sejenisnya. Finansialku tidak berafiliasi dengan merk-merk di atas.

#3 Saham Menjanjikan Keuntungan yang Tinggi

Alasan ketiga mengapa Lo Kheng Hong berinvestasi saham adalah karena keuntungannya yang sangat besar. Ambil saja contoh, dalam lima belas tahun, sejak bom Bali 2002, IHSG telah naik dari 330 jadi 5664 pada tahun 2017. Ini menunjukkan bahwa Indeks Harga Saham telah naik sampai lebih dari seribu persen.

Ada yang disorot oleh Lo Kheng Hong dari masyarakat umum mengenai penggunaan uang, yaitu antara membeli barang konsumtif dibandingkan berinvestasi saham. Lo Kheng Hong membandingkan bila uang yang kita punya dipakai untuk membeli barang konsumtif, dengan bila uang yang kita punya dipakai untuk membeli saham.

Misalkan pada tahun 2009, Pak John membeli mobil mewah seharga Rp500 juta, di waktu yang sama Pak Ronald membeli saham dengan modal sebesar Rp500 juta, di saham CPIN (Charoen Pokphand) seharga Rp100 per lembar. Setelah 5 tahun Mobil yang dibeli pak John berkurang nilainya menjadi setengahnya, yaitu Rp250 juta. Di sisi lain, saham CPIN yang dibeli oleh Pak Ronald telah bertumbuh dan harganya berada di kisaran Rp5.000 per lembarnya. Nilai aset pak Ronald telah bertumbuh sebesar 50 kali lipat yaitu menjadi Rp25 Miliar.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial

Setelah 5 tahun, ternyata dari yang tadinya sama-sama sebesar Rp500 juta, kini nilai aset pak Ronald telah menjadi 100 kali lipat lebih besar dari Pak John. Dari ilustrasi ini, maka Lo Kheng Hong pun sangat menekankan pentingnya berinvestasi saham dibandingkan hanya membeli barang konsumtif, baginya berinvestasi adalah menunda kenikmatan.

Kisah Sukses Lo Kheng Hong, Investor yang Bebas Finansial


Disclaimer: Penyebutan merk / kode saham hanya sebagai sarana edukasi, bukan untuk rekomendasi saham atau sejenisnya.

Lo Kheng Hong juga menyarankan untuk menabung di Bank seperlunya saja, selebihnya untuk berinvestasi, karena bungan tabungan di Bank sangat kecil. Bila hanya menyimpan uang di bank atau celengan ayam, baginya sama saja dengan memiskinkan diri secara pelan-pelan, karena adanya inflasi yang siap menggerus nilai uang yang dimiliki.